FOOD COMBINING

Sunday, January 31, 2010

Inti dari dari buku yang berjudul The Complete book of Combining ini adalah mengkombinasikan makanan untuk memperoleh khasiat dari makanan tersebut secara maksimal so guys ga cuma asal makan banyak dan bergizi, karena menurut buku ini beberapa kandungan dalam makanan tidak bisa di satukan, seperti karbohidrat yang tidak bisa disatukan dengan protein dalam satu kali waktu makan.. waktu pertama baca buku ini sepertinya ko susah ya karena kebanyakan orang Indonesia mencampurkan makanannya kedalam satu piring termasuk gue. Dalam satu porsi makan ada nasi, daging, sayur, tempe, kadang-kadang nambah kerupuk n susu ( jarang-jarang sih).. jadi gimana doongg??
Tenang aja gue lanjutin dulu pembahasannya tapi kali ini gue ambil langsung ja dari bukunya coz gue takut salah ngasih informasi ntar klo info yang nyampe salah kan berabe yang ada gue malah bikin anak orang sakit lagi…
Langsung aja Let’s check it out

DASAR-DASAR FOOD COMBINING
Sebelum memulai diet dengan food combining harus ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu, kita harus dapat mengurangi beberapa jenis makanan dan minuman yang tercantum di bawah ini dalam minggu pertama di awal diet kita:
• Alcohol
• Aneka produk daging merah
• Garam
• Gula
• Keju yang terbuat dari susu sapi
• kopi
• makanan-makann manis
• minuman bersoda
• minuman kola
• pemanis buatan
• pengoles dari margarine
• roti dan bebrapa produk lainnya yang berbahan dasar gandum
• susu sapi
• teh
jika dilihat dari daftar diatas mungkin agak sulit untuk menghilangkannya dari menu harian kita, namun kita dapat mencoba untuk menguranginya sedikit demi sedikit atau dengan menggantinya dengan jus buah dan menambah sejumlah sayuran dalam menu sehari-hari.
Dalam diet ini hanya ada dua hal yang harus dipatuhi yaitu:
1. ATURAN PERTAMA

Makanlah buah-buahan pada saat perut kosong

2. ATURAN KEDUA

Jangan mencampurkan protein dengan pati dalam satu waktu makan

PENJELASAN ATURAN PERTAMA

MAKANLAH BUAH-BUAHAN SAAT PERUT KOSONG
Selama minggu pertama memulai diet , ada baiknya jika anda mulai memakan buah dan jus buah di waktu yang terpisah dengan makanan-makanna lain. Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyisipkan lebih banyak buah-buahan dalam diet harian, sebagai contoh, menurut anda, dapatkah anda
 Minum segelas jus buah pada pagi hari sesaat setelah bangun? Kemudian makan pagi setelah mandi dan berpakaian
 Makan dua atau tiga buah-buahan segar sebagai sarapan ringan yang menyegarkan sebagai ganti sarapan yang biasa, sekali atau dua kali dalam seminggu?
 Makan sebutir apel, sebutir pir, atau beberpa buah pisang sebagai kudapan pagi menjelang siang sebagai ganti kopi dan biscuit?
 Apabila anda membutuhkan energi lebih saat tengah hari tiba, nikmati segelas jus segar sebagai pengganti teh?
 Alih-alih makan sebuah apel sebagai pencuci mulut setelah makan malam, mengapa anda tidak menikmati melon, jeruk, atau salas sayuran segar sebagai makann pembuka?
Cobalah untuk memberi jeda kira-kira 15 menit antara buah sebagai pembuka dan hidangan utama. Dengan makan buah ketika perut kosong, anda akan membantu pencernaan bekerja lebih efisien.

PENJELASAN ATURAN KEDUA

JANGAN MENCAMPURKAN PROTEIN DAN PATI DALAM SATU WAKTU MAKAN

Seperti yang udah gue bilang dia atas kayanya sih sulit untuk menerapkan metode diet ini tapi tenang ja guys coz buku ini menganjurkan kita untuk fleksible artinya ga musti tiap hari kita ngikutin aturan yang ada dalam diet ini.. kan ga mungkin waktu kita diundang makan di rumah orang trus disediain makanan yang ga sesuai kombinasinya ga mungkin kan kita ga makan ntar dikira ga hormatin yang punya rumah lagi alih-alih mau diet malah bikin rusak suasana so Fleksibel aja tau kapan harus menerapkan diet ini or engga…
Gue yakin pasti dari di otak kalian terus berputar-putar pertanyaan “kenapa ya ko karbohidrat ga bisa di satuin ma protein.. ini pertanyaan yang sama waktu gue baca sekilas buku ini di pameran buku.. gara-gara pertanyaan ini akhirnya gue beli bukunya .. pas udah di baca baru bilang oooooo…gitu ya he he he
Dah kebanyakan intermezzo… langsung ja ini dia penjelasannya

Semua dimulai dari cara memahami bagaimana pencernaan dasar yang terjadi dalam tubuh kita pencernaan terjadi di dalam tiga bagian utama tubuh: mulut, perut, dan usus halus. Sepanjang perjalanan itu, beberapa cairan yang berbeda di produksi.
Proses tersebut dimulai ketika kita memasukkan makanan ke mulut. Kita mengunyah. Maksudnya, kita seharusnya mengunyah. Sayangnya, banyak sari kita yang langsung menelannya- dan sangat terlalu cepat.
Sangat mudah melupakan bahwa “ mengunyah dengan baik berarti setengah mencerna”
Idenya adalah bahwa gigi-gigi kita menghancurkan makanan tersebut menjadi partikel-partikel yang lebih kecil sehingga cairan dan enzim pencernaan dapat menutup wilayah permukaan yang lebih besar dan mulai menguraikannya.

Cairan-cairan di mulut bersifat basa
Air ludah,yang membantu membasahi makanan saat kita mnegunyah dan membuat lebih mudah di telan, emngandung sejenis enzim, yang dikenal sebagai amylase yang menguraikan karbohidrat kompleks seperti roti, pasta, dan juga nasi menjadi komponen yang lebih sederhana yang siap untuk dicerna jauh di bawah saluran pencernaan . Secara kimiawi, air ludah dikenal sebagai basa, kebalikan dari asam. Membran-membran pada mulut dan lidah kita tidak dirancang untuk menangani asam kuat. Jika cairan di mulut kita bersifat asam dan bukan basa, gigi kita akan rapuh dan rontok.

Cairan-cairan di perut bersifat asam
Sebagian besar cairan di perut atau cairan di lambung sangat berbeda dengan air ludah; cairan-cairan itu berkisar antara hampir netral (tidak bersifat basa maupun asam) sampai sangat asam, bergantung pada makanan yang sedang dimakan. Dinding perut yang sangat kuat dilapisi oleh membran lendir sehingga asam-asam yang menguraikan makanan tidak dapat mencerna perut itu sendiri.

Pati seperti juga air ludah tidak menyukai asam
Agar pencernaan pati dapat dilanjutkan di dalam lambung, makanan perlu tetap berasa dalam lingkungan yang relative netral selama kurang lebih satu jam setelah ditelan sehingga amylase (enzim yang diproduksi di dalam air ludah ) dapat terus bekerja dan melakukan pencernaan awal dari pati. BAru sesudahnya, asam lambung seharusnya mulai bekerjadan amylase dari kelenjar ludah mulai berhenti bekerja.

Protein tidak dicerna di dalam mulut
Makanan-makanan yang mengandung pati mulai di cerna di dalam mulut, tetapi protein diperlakukan secara sangat berbeda. Beragram protein, seperti daging, keju,dan ikan diuraikan menjadi bagian yang terkecil oleh mulut dan dibasahi oleh air ludah agar lebih mudah ditelan, tetapi protein tidak mendapat perlkuan apapun sebelum tiba dikantung bulat di dasar kerongkongan, yaitu perut atau lambung. Jadi emskipun protein sudah diuraikan secara mekanik, sama sekali tidak terjadi pencernaan protein di dalam mulut.

Protein memicu asam lambung
Hampir seketika setelah protein ditelan, sel-sel di dinding perut meminta agar asam-asam lambung diproduksi yang memicu enzim sangat penting, disebut pepsin. Pepsin menangani protein-protein kompleks seperti keju, ikan, daging, kedelai, atau telur, dan menguraikannya menjadi struktur lebih sederhana yang siap untuk dicerna lebih jauh kemudian.
Komponen-komponen ini sedkit mirip dengan mainan lego. Dengan lego, anda dapa membangun sebuah istana kemudian menguraikannya dan menggunakan bahn –bahan yang sama uttuk emmbuat sebuah truk atau sebuah kapal ruang angkasa. Dengan cara yang sama, blok-blok pembangun yang diperoleh tubuh dari aneka makanan yang mengandung protein diuraikandan dibangun kembali menjadi struktur protein lain, seperti pelbagai jenis hormon dan enzim.
Pencernaan pati hamper seluruhnya berhenti jika ada protein di dalam lambung adalah sebuah fakta yang mutlak dan tak dapat dihindari. Ini terjadi karena cairan-cairan lambung yang dibutuhkan untuk mencerna protein bersifat sangat asam sehingga menon-akifkan enzim pencerna pati yang mulai mencerna makanan tersebut ketika mereka masih berada di dalam mulut.

Asam dan basa saling menon-aktifkan
Seperti asam-asam lambung yang dapat menghentikan pencernaan pati dengan menon-aktifkan basa, percobaan-percobaan awal Food Combining menunjukkan bahwa berbagai jenis pati dapat menghentikan pencernaan protein karena terhentinya produksi beberapa jenis asam. Pepsin, enzim pengurai protein, hanya kan bekerja di dalam lambung yang sangat asam, dan sama sekali tidak aktif di lingkungan yang basa atau netral—jadi pepsin tidak akan melakukan apa pun terhadap pati dan bahkan tidak akan mencerna protein jika tidak ada cukup asam di sekelilingnya. Artinya, jika kita makan protein dan pati secara bersamaan, perjalanan makanan dari dalam perut langsung melambat.
Selain itu, jika protein hanya dicerna sebagian, beragam peptide dan asam amino tidak pula diuraikan secara memadai. Akibatnya kemampuan tubuh untuk memproduksi beragam hormone , enzim , dan sel baru yang dibutuhkan untuk membuat darah dan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang aus atau rusak dapat terganggu. Saalah satu asam amino esensial, lisin (disebut “esensial” karena harus diperoleh dari makanan dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh), dapat rusak jika protein dan pati dimasak atau dimakan bersama-sama. Kekurangan lisin dapat membuat anda menderita kelelahan kronis, sulit berkonsentrasi, dan pusing. Lisin diperlukan oleh system kekebalan tubuh utnuk emmbangun antibosi. Lisin jga digunakan untuk mengurangi gejala-gejala virus herpes dan meungkin berperan dalam mengalirkan beragam nutrisi yang dikenal sebagai asam lemak ke dalam sel.

Waktu perjalanan
Waktu yang dibutuhkan untuk mencerna sejenis makanan tertentu berbeda pada setiap orang, bergantung pada ebberapa factor termasuk kesehatan umum pencernaan dan bagaimana makanan tersebut dikombinasikan. Namun garis besarnya dapat ditentukan.
Hampir semua protein yang berasal dari binatang membutuhkan waktu delapan jam untuk diuraikan.
Akan tetapi, menurut para pakar, pada orang-orang dengan system pencernaan yang buruk , beberapa jenis makanan seperti produk daging sapi, bisa membutuhkan 72 jam untuk berjalan disatu sisi pencernaan ke sisi yang lain. Jika anda menganggap hal itu kedengarannya sehat, cobalah pikirkan hal berikut. Ambil rebusan daging dan sebutir apel. Diamkan keduanya di atas meja di dalam sebuah ruangan yang hangat selama 72 jam. Jika and kembali 3 hari kemudian, mana yang akan Anda pilih, rebusan daging atau apel? sebuah proses yang hampir serupa terjadi di dalam tubuh kita yang hangat. Makanan yang sudah terlalu lama berada disana benar-benar menjadi busuk; makanan-makanan tersebut rusak, emmproduksi beragam gas dan racun, dan menjadi sangat bau.
Pati lebih cepat melewati sistem pencernaan di bandingkan protein, yang membutuhkan waktu tiga sampai empat jam. Buah-buahan adalah yang tercepat menyelesaikan perjalanan melewati lambung, dalam waktu kira-kira setengah jam.
Jika makanan yang emmbutuhkan waktu perjalanan yang berbeda dan kondisi yang berbeda dikunyah bersama-sama, mudah untuk emmahami bagaimana proses pencernaan tak hanya langsung melambat, bahkan jadi tidak efisien.

diambil dari buku The complet book of food combining, karya Kathryn Marseden, penerbit Qanita

No comments:

Post a Comment